Tugas :
“SISTEM POLITIK INDONESIA”
( Media Massa di Indonesia)
Di susun Oleh :
AGUSTAN
B 401 11 050
JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA
PROGRAM STUDI ILMU
PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2012
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha kuasa karena atas
rahmat dan karunianyalah Makalah SISTEM POLITIK INDONESIA yang berjudul PERAN
MEDIA MASSA ini dapat kami selesaikan, makalah ini penulis susun berdasarkan
buku resensi dan internet.
Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi bahan
pengetahuan bagi masyarakat ataupun orang banyak,dengan demikian wawasan
mahasiswa ataupun masyarakat yang membaca makalah ini bertambah luas.
“Tiada Gading Yang Tak
Retak” demikian kata pepatah menyatakan segala
kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhirnya,Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah memberikan saran dan pendapatnya sehingga makalah ini bisa terbit.
Wassalamu Alaikum WR WB
Palu, 02 Desember 2012
Penyusun
Agustan
B 401 11 050
DAFTAR
ISI
HAL.
JUDUL.............................................................................................
KATA
PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I. Pendahuluan
A.
Latar
Belakang.....................................................................................01
B.
Rumusan
Masalah................................................................................01
C.
Tujuan...................................................................................................01
BAB II. Pembahasan
A.
Pengertian
Media Massa.....................................................................02
B.
Media
Massa dari zaman penjajahan belanda-era Revormasi.........02
C.
Peran
Media Massa.............................................................................03
D.
Fungsi
Media Massa............................................................................04
E.
Jenid-jenis
Media Massa.....................................................................04
F.
Media
Massa dan tantangan Perubahan............................................04
G.
Globalisasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi.............................05
H.
Peradaban
Manusia............................................................................07
BAB III. Penutup
A.
Kesimpulan..............................................................................................08
B.
Saran........................................................................................................08
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................09
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Media
massa adalah alat informasi yang berguna untuk menyalurkan informasi-informasi
yang penting, aktual serta akurat kepada masyarakat, baik itu dalam bentuk
suatu pemberitaan melalui alat media seperti radio, surat kabar, buku, televisi
dan lainnya yang meberikan info mengenai kejadian-kejadian di dalam birokrasi
ataupun dilingkungan masyarakat di suatu negara tersebut.
Pada
dasarnya kondisi di dunia nyata memengaruhi kondisi nyata di dunia ataupun di
suatu negara, saling pengaruh ini semakin lama semakin kuat. media massa
tidaklah tumbuh atau berfungsidalam ruang hampa udara. Media massa muncul dan
berkembang, berubah, kadang-kadang, sekarat, sebagai akibat dari pengaruh
geografis, teknologi, ekonomi, budaya, dan kekuatan-kekuatan lain yang ada di sekitarnya.
Ketika
kita memahami media massa ketika itu juga kita harus memahami konteks-konteks
historis, intelektual, ekonomis, politik, dan sosialnya. Hal-hal yang tampak
sebagai keanehan, kebodohan, peluang atau perubahan drastis dari suatu media
massa akan lebih mudah di pahami jika kita menggunakan perspektif itu.
B. Rumusan
masalah
1. Mengenal
apa yang di maksud dengan media massa
2. mengetahui
bagaimana peran dari media massa tersebut
3. mengetahui
fungsi dari media massa.
C. Tujuan
Adapun beberapa tujuan mengapa kita
perlu mempelajari tentang KEKUATAN POLITIK INDONESIA adalah sebagai berikut:
1. Agar
kita dapat mengetahui bagaimana perkembangan media massa di Indonesia
2. Kita
dapat mengetahui jenis-jenis media massa di lingkungan sehari-hari yang ada di
indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
media massa
Media Massa
atau biasa kita sebut dengan pers merupakan alat penyampai informasi yang sangat
penting dalam konteks kehidupan sosial bermasyarakat. Tanpa adanya media
massa, secara otomatis manusia hanya dapat menyampaikan dan menerima informasi
melalui cara-cara tradisional seperti jaringan komunikasi berantai antara satu
individu ke individu yang lain.
Media massa
era sekarang secara umum bisa dibagi dua yaitu media massa cetak yang
berarti media massa memiliki fisik yang bisa disentuh secara fisik dan media
massa elektronik dalam hal ini media yang memiliki perantara melalui audio,
audio visual atau online.
Sydney Head,
pengarang World Broadcasting system (1985) mengajukan hubungan media pemerintah
yang sederhana dan dapat di pakai untuk siaran internasional. (Dedy Djamaluddin
malik,Dkk, Komunikasi Internasioal,
hal : 19)
Menurut
Schramm (1965) mengatakan bahwa beberapa penetian mencoba menghubungkan sistem
media dengan aspek-aspek kemasyarakatan tertentu, seperti integritas nasional
dan pembangunan nasional,(Djamaluddin Malik, Dkk, Komunikasi internasioal, hal : 40), tetapi tidak memberikan
pandangan menyeluruh yang terpadu tentang sistem komunikasi massa.
Mowlana
(1973, 1974) melakukan tinjauan terakhir tentang penelitian terhadap komunikasi
massa yaang menunjukkan tidak samanya sifat penetian komunikasi massa
internasional dan kurangnya penetian komparatif komunikasi massa atas dasar
lintas-nasional. (Djamaluddin Malik, Dkk, Komunikasi
internasioal, hal : 40)
B.
Media massa dari zaman penjajahan
belanda-era revormasi
a. Masa Penjajahan Belanda
Pada
tahun 1615 atas perintah Jan Pieterzoon Coen, yang kemudian pada tahun 1619
menjadi Gubernur Jenderal VOC, diterbitkan “Memories der Nouvelles”, yang
ditulis dengan tangan. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa “surat kabar”
pertama di Indonesia ialah suatu penerbitan pemerintah VOC. Pada Maret 1688,
tiba mesin cetak pertama di Indonesia dari negeri Belanda. Atas intruksi
pemerintah, diterbitkan surat kabar tercetak pertama dan dalam nomor
perkenalannya dimuat ketentuan-ketentuan perjanjian antara Belanda dengan
Sultan Makassar. Setelah surat kabar pertama kemudian terbitlah surat kabar
yang diusahakan oleh pemilik percetakan-percetakan di beberapa tempat di Jawa.
Surat kabar itu lebih berbentuk koran iklan.
b. Masa Pendudukan Jepang
Pada
masa ini, surat kabar Indonesia yang semula berusaha dan berdiri sendiri
dipaksa bergabung menjadi satu, dan segala bidang usahanya disesuaikan dengan
rencana-rencana serta tujuan-tujuan tentara Jepang untuk memenangkan apa yang
mereka namakan “Dai Toa Senso” atau Perang Asia Timur Raya. Dengan demikian, di
zaman pendudukan Jepang pers merupakan alat Jepang. Kabar-kabar dan
karangan-karangan yang dimuat hanyalah pro-Jepang semata.
c. Masa Revolusi Fisik
Peranan
yang telah dilakukan oleh pers kita di saat-saat proklamasi kemerdekaan
dicetuskan, dengan sendirinya sejalan dengan perjuangan rakyat Indonesia.
Bahkan tidak sedikit dari para wartawan yang langsung turut serta dalam
usaha-usaha proklamasi. Semboyan “Sekali Merdeka Tetap Merdeka” menjadi
pegangan teguh bagi para wartawan. Periode tahun 1945 sampai 1949 yang biasa
dinamakan periode “revolusi fisik”, membawa coraknya tersendiri dalam sifat dan
fungsi pers kita. Dalam periode ini pers kita dapat digolongkan ke dalam dua
kategori, yaitu pertama, pers yang terbit dan diusahakan di daerah yang
dikuasai oleh pendudukan sekutu, kemudian Belanda, dan kedua pers yang terbit
diusahakan di daerah yang dikuasai oleh RI yang kemudian turut bergerilya.
d. Masa Demokrasi Liberal
Dalam
aksi-aksi ini peranan yang telah dilakukan oleh pers republik sangat besar.
Republik Indonesia Serikat yang tidak sesuai dengan keinginan rakyat akhirnya
bubar dengan terbentuknya kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1950. Pada masa ini untuk memperoleh pengaruh dan dukungan
pendapat umum, pers kita yang pada umumnya mewakili aliran-aliran politik yang
saling bertentangan, menyalahgunakan kebebasan pers (freedom of the press),
yang kadang-kadang melampaui batas-batas kesopanan.
e. Masa Demokrasi Terpimpin
Periode
yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin sering disebut sebagai zaman Orde
Lama. Periode ini terjadi saat terbentuknya Kabinet Kerja yang dipimpin oleh
Presiden Soekarno, sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli
1959 hingga meletusnya Gerakan 30 September 1965.
f. Masa Orde Baru
Ketika
alam Orde Baru ditandai dengan kegiatan pembangunan di segala bidang, kehidupan
pers kita pun mengalami perubahan dengan sendirinya karena pers mencerminkan
situasi dan kondisi dari kehidupan masyarakat di mana pers itu bergerak. Pers
sebagai sarana penerangan/komunikasi merupakan salah satu alat yang vital dalam
proses pembangunan. Pada masa Orde Baru, ternyata tidak berarti kehidupan pers
mengalami kebebasan yang sesuai dengan tuntutan dan aspirasi masyarakat.Terjadinya
pembredelan pers pada masa-masa ini menjadi penghalang bagi rakyat untuk
menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan hak-hak asasinya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
g. Masa Reformasi
Salah
satu jasa pemerintahan B.J. Habibie pasca Orde Baru yang harus disyukuri ialah
pers yang bebas. Pemerintahan Presiden Habibie mempunyai andil besar dalam
melepaskan kebebasan pers, sekalipun barangkali kebebasan pers ikut merugikan
posisinya sebagai presiden.
C. Peran
media massa
Menurut
Ryan Sugiarto ada begitu banyak peran yang di sematkan kepada pers dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Terutama pada masa-masa awal
perkembangannya, pers memiliki peran yang begitu besar dalam membentuk suatu
kemajuan.(Ryian Sugiarto,Mengenal Pers
Indonesia, Hal : 17)
Media massa
berperan dalam dua hal yang berbeda antara lain peran positif dan peran
negatif, adapun peran media massa dalam hal positif adalah media massa berupa
kontribusi dalam menyebarluaskan informasi kepada khalayak sekaligus juga
sebagai alat kontrol publik masyarakat dalam menyikapi informasi yang sedang
berlangsung sedangkan dalam hal negatif peran media massa antaLain pemberitaan
yang mereduksi fakta sehingga menghasilkan kenyataan semu (false reality), yang
dapat berakibat menguntungkan kepentingan tertentu dan sekaligus merugikan
pihak lain.
D. Fungsi
media massa
Secara
umum media massa mempunyai 3 fungsi antara lain :1).Memberi
informasi,2). mendidik. 3).
menghibur.
Namun dalam masyrakat
demokrasi seperti yang ada di indonesia ini fungsi media massa terbagi menjadi
4 bagian antara lain :1). Memberi informasi, 2). Menghibur, 3). Mendidik, 4). Melakukan kontrol sosial
E. Jenis-jenis
media massa
Adapun
jenis-jenis media massa terdiri dari dua jenis pembagian yakni media massa
tradisional dan media massa modern. Media massa tradisional terdiri dari : surat kabar, majalah, radio, televisi, film (layar lebar). Sedangkan media massa
modern terdiri antara lain :
internet dan telepon selular.
F.
Media massa dan
tantangan perubahan
Menurut
Jerome Barron, Aturan konstitusional terhadap pembatasan campur tangan
pemerintah itu hanya ada di media massa, maka kepentingan pihak yang
mengendalikan sarana komunikasi harus di imbangi dengan kepentingan-kepentingan
pihak-pihak lain yang memerlukan suatu forum untuk menyatakan pasndangannya. (Rivers,William,L,
Dkk. Media Massa Dan Masyarakat Modern.
Hal : 03)
Jaminan
amendemen pertama atas kebebasan berbicara sesungguhnya di masukkan bahwa suara
siapa yang akan dapat di dengar. Namun penafsiran itu hanya memberikan
kebebasan itu kepada para pemilik media massa.
Seluruh
radio dan televisi berfungsi lebih efektif sebagai forum diskusi dan pencarian
solusi atas berbagai masalah yang ada,namun pengaturan media elektronik masih
lebih baik ketimbang media cetak, karena penerbitan lisensi mensyaratkan
kesediaan untuk memberikan akses yang seluas-luasnya kepada semua pihak.
Kenneth Cox
mengatakan bahwa ‘Dibandingkan
dengan media massa lainnya radio,majalah, surat kabar buku dan sebagainya,
televisi nampaknya mempunyai sifat yang lebih tinggi dan lebih istimewa’.
Televisi merupakan gabungan dari alat dengar dan gambar.(Rivers,William,L, Dkk.
Media Massa Dan Masyarakat Modern.
Hal : 05)
Menurut Skomis dalam bukunya television
and society ;incuest and agenda, 1985, seorang peneliti dinamika masyarakat
(khususnya komunikasi) pusat penelitian dan pengembangan kemasyarakatan dan
kebudayaan lembaga ilmu pengetahuan indonesia, ia mengatakan ‘Televisi
Bisa bersifat informatif, hiburan maupun pendidikan,bahkan dari gabungan dari
ke tiga unsur di atas.’
Tujuan
utama penggunaan satelit palapa iyalah untuk mengatasi masalah komunikasi
antara pemerintah pusat dengan daerah-daerah dan penduduk di seluruh indonesia
yang terpisah satu sama lainnya. Hal itu di sebabkan luasnya negara kita.
Salah
satu fungsi satelit ialah untuk memperluas jangkauan siaran televisi di seluruh
pelosok tanah air. Melalui jaringan siaran televisi di hadapkan sebagai pesan
dan informasi tentang pembangunan dapat di teruskan secara serentak atau
simultan keseluruh tanah air.
G. Globalisasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Berbicara
tentang globalisasi media massa dan informasi selalu berhadapan dengan
menipisnya batas-batas sistem komunikasi internasional, globalisasi media massa
berawal dari kemajuan teknologi komunikasi dan informasi semenjak dasawarsa
1970-an. Hal tersebutlah yang yang membuat banyaknya istilah seperti banjir
komunikasi, era informasi, masyarakat informasi atau era satelit.
Arus
informasi meluas keseluruh dunia, globalisasi informasi dan media massa menciptakan
keseragaman pemberitaan maupun referensi acara liputan. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi ternyata membawa dampak yang tidak kecil bagi
kehidupan masyarakat di dunia.
Dampak
tersebut bukan hanya melanda negara dunia ketiga, tetapi juga negara-negara
yang telah maju dalam perkembangan peradaban dan teknologi. Revolusi informasi
dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru sehinggah mempermudah manusia
untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas sosial, di samping itu
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi mampu mengatasi jarak ruang dan
waktu.
Abdul Muis, seorang ahli dan pakar
komunikasi dalam tulisannya di majalah analisis CSIS (1991) menyebutkan ‘...Kemajuan
teknologi komunikasi informasi menghadirkan aneka ragam saluran (media) yang
kian lama kian canggih dan memungkinkan sgala macam kejadian’. (Wawan Kuswandi,
komuniksi massa : sebuah analisis media
televisi, hal : 02 )
Akan
tetapi disisi lain globalisasi informasi dan komunikasi tidaklah sepenuhnya
membawa kebahagiaan sbagi semua orang
masyarakat atau bangsa. Pengetahuan
dan preferensi yang cenderung seragam terhadap informasi di masing-masing
negara justru dapat menumbuhkan perbedaan dan kesenjangan internasional dalam
berbagai bidang.
Arus
globalisasi tidak berdiri sendiri, melainkan di temani oleh perdagangan
(globalisasi pasar) serta perjalanan jauh denga transportasi udara yang cepat.
Persoalannya sampai sejauh mana
globalisasi media massa telah membangkitkan aspirasi masyarakat di
masing-masing negara dan ke arah mana aspirasi tersebut di dorongnya.
Dalam
Melakukan terobosan dari masyarakat agraris menuju masyarakat informasi tampa
melewati masyarakat industri telah muncul sebagai salah satu alternatif
strategi yang dipilih suatu bangsa.
Unsur-unsur
yang terpenting dalam masyarakat informasi diantaranya seperti berikut:
·
Komunikasi dan
pemprosesan data
·
Penerbangan dan angkasa
luar
·
Energi alternatif dan
dapat di perbaharui
·
Teknologi biologi dan
teknologi genetik
Anwar Arifin,Dosen Komunikasi Massa
Unhas, Dalam Ceramahnya Pada Konggres Mahasiswa Ilmu Komunikasi Se-Indonesia Di
Universitas Hasanuddin-Ujung Pandang (1992),
ia mengatakan ‘...Revolusi komunikasi yang bermuara pada terbentuknya
masyarakat informasi, menyebabkan peranan media massa akan berkurang serta di
ambil alih oleh sarana-sarana informasi lainya yang bersifat personal, jutru
akan muncul kebebasan pada setiap orang dalam dalam memilih konfigurasi
informasi yang paling sesuai dengan kebutuhannya’.( Wawan Kuswandi, komuniksi massa : sebuah analisis media
televisi, hal : 03)
Demassafikasi
juga akan terjadi dalam bidang perekonomian dan produksi akan cenderung lebih
individual untuk melayani keperluan serta keseragaman khusus pemakai, konsumen
akan selalu mencari suatu yang khas dan tidak semassa.
Dan
pada akhirnya demassafikasi akan menjelmakan suatu masyarakat yang terdiri dari
individu-individu mikro, yang pada giliranya mengubah pula mental media massa
sekarang. Batasan publik tentang media lebih banyak di bentuk secara langsung
oleh media itu sendiri kondisi sosial budaya serta ciri-ciri intrinsik berbagai
teknologi yang berbeda, setiap media akan cenderung mempunyai tempat dalam peta mental seseorang dengan citra
tersendiri
H. Peradaban
manusia
Indonesia
tidak mungkin menghindar dari gebrakan teknologi yang kian hari terus menuntut dan
menodong sis kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak. Siap atau
tidak siap, masyarakat harus menerima kehadiran teknologi komunikasi massa yang
canggih tersebut.
Penelitian
DR. Godwin Chu dari east west centre institute Hawai-Amerika Serikat dengan
Alfian dan Wilbur Schramm selama6 tahun (1976-1982) yang menyangkut kebiasaan
ummat islam yaitu mengaji, yaitu ‘ pemirsa yang tidak menonton televisi
mengalami penungkatan dalam mengaji dari 13% menjadi 16 %, sedangkan pemirsa
yang menonton televisi mengalami penurunan dalam mengaji, yakni dari 13 % menjadi
6,1%. ( Wawan Kuswandi, komuniksi massa :
sebuah analisis media televisi, hal : 43) .
Hasil
ini membuktikan bahwa kehadiran media televisi dapat membentuk tindakan seorang
keluar dari kebiasaannya. Sedangkan Marshall Mc Luhan seorang tokoh komunikasi
mengatakan media televisi merupakan cool medium artinya media televisi menuntut
partisipasi penonton, sehingga gambar apapun yang di tayangkan dapat
menimbulkan reaksi aktif bukan super aktif dari pemirsanya’. ( Wawan Kuswandi, komuniksi massa : sebuah analisis media
televisi , hal : 43) .
BAB
III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Media massa sangat berperan penting
dalam kehdupan berbangsa dan bernegara karena media massa adalah alat informasi
untuk menyalurkan berita-berita mengenai suatu kejadian yang terjadi di suatu
negara.
Dalam kenyataannya, media massa
khususnya televisi sangat berpengaruh bagi masyarakat dan mempunyai dampak
positif bagi masyarakat, akan tetapi meskipun media massa khususnya televisi
ini mempunyai dampak positif tetap saja media massa tersebut mempunyai dampak
negatif.
Meskipun sudah diketahui apa dampak
positif dan negatifnya suatu media massa televisi tersebut tetap saja belum
bisa di pastikan apa dampak umum dari penggunaan media tersebut karena media
massa televisi masih terus berkembang, kalaupun ada dampak positif dari para
ahli tentang media massa televisi tersebut itu hanya terfokus kepada aspek
kehidupan praktis yang masih berlaku sekarang.
Begitu pula dengan media massa lainnya
seperti radio, surat kabar, majalah, buku, dll, semua mempunyai dampak bagi
kehidupan suatu masyarakat di suatu bangsa, baik itu dampak positif ataupun
dampak negatif.
b. Saran
Penulis sangat berharap Semoga dengan
adanya makalah ini dapat bermanfaat dan
dapat menambah wawasan bagi para pembaca, isi dalam makalah ini hanya membahas
tentang MEDIA MASSA yang ada di lingkungan yang dapat membuka wawasan kita
tentang peran dari media massa.
Daftar
Pustaka
Ø Rivers,
William.L Dkk. 2003, Media Massa Dan
Masyarakat Modern. Jakarta : Prenada
Media.
Ø Kuswandi,
Wawan, 1996, Komunikasi Massa : sebuah
analisis isi media televisi. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Ø Djamaluddin
Malik, Dedi, Dkk, 1993, Komunikasi
Internasional , Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Ø Sugiarto,
Ryan, 2008. Mengenal Pers Indonesia,
Yokyokarta : Pustaka Instan Madani
Wynn casino and hotel - Jeopardy
BalasHapusThe 밀양 출장마사지 hotel 서산 출장안마 room at Wynn has 구리 출장안마 a flat-screen TV, flat-screen TV and 영주 출장샵 is equipped with a 아산 출장마사지 full-size refrigerator. Guests can check-in through a